Arsip Blog

Makam Habib Ali Kwitang Akan Dipindah, Muncul Air Jernih Setelah Dibongkar

Entah ini fenomena alam atau fenomena gaib, Dari makam seorang habib muncul air jernih yang amat banyak saat akan dipindahkan makamnya.. Makam kramat Kwitang di jalan Inspeksi Kali Ciliwung heboh karena muncul air memancar setelah dibongkar. Makam Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Habsyi di Ciliwung Jakarta Pusat tersebut dibongkar untuk selanjutnya dibangun gedung bertingkat.

http://andatau.files.wordpress.com/2009/02/hb-ali-kwitang-hb-ali-bungur.jpg
Foto Diatas Belum Pasti Habib Ali Kwitang Namun Jika Tanya Mbah google Inilah hasilnya
 

Ketika makam Habib yang dikenal sebagai Habib Ali Kwitang itu dibongkar dan tanahnya dikeruk tiba tiba muncul air yang memancar dari sela-sela kerukan tersebut. Kejadian itu membuat warga keheranan. Tak berapa lama, warga di sekitar makam kramat tersebut mendatangi lokasi dan ramai mengambil air pancaran itu. Air semburan itu diambil warga untuk mandi, minum dan sebagainya, sebagaimana ditulis situs nu.or.id, Jumat (2/7/2010)

Berduyun-duyun warga yang mendengar kejadian aneh itu mendatangi lokasi makam dan memenuhi area . Mulai anak kecil, ibu-ibu maupun nenek penasaran ingin melihat makam yang oleh warga sekitar dikeramatkan.

Sebernarnya pembongkaran makam ini telah berlangsung Minggu kemarin. Saat itu air sudah memancar keluar tapi masih kecil. Mulai hari Kamis tiba tiba air menjadi besar, deras dan meluap. Ini kejadian aneh karena sebalumnya tak ada tanda-tanda rembesan air waktu makam itu belum dibongkar.

Saking derasnya, warga kemudian memasang selang kira kira 10 meter untuk dialirkan ke selokan kecil di area makam. Sebelumnya, makam ini juga sudah dikeruk sedalam 4 meter.

Warga berebut ingin mengambil air tersebut. Sebagian mereka meyakini air tersebut bermanfaat bagi kesehatan. Ada yang membawa ember, jeriken, galon dan panci untuk mengambil air jernih tersebut.

Air itu digratiskan untuk semua warga yang mengambilnya. Namun di dekatnya ditaruh sebuah kotak sumbangan sukarela. Saking banyaknya warga yang datang, hingga tempat parkir penuh sesak hingga ke jalan raya.

Sebelum dibongkar, sebagian keluarga ahli waris Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi sudah menyetujui untuk dipindahkan oleh pengembang apartemen di Cikini. Setelah muncul air memancar ini, proses pemindahan makam dihentikan sementara karena beberapa ahli waris Habib Ali menghendaki penghentian.

Sebagian keluarga ahli waris mengaku tidak tahu menahu kesepakatan pembongkaran ini. Ketua Forum Keluarga Besar Habib Ali bernama Ali Shahab mengaku ada persetujuan untuk penghentian pembongkaran sementara waktu.

Makam yang terletak belakang hotel Sofyan antara jalan Cikini dan Kali Ciliwung ini dipindah untuk kepentingan pengembangan apartemen. Atas kejadian ini, tiga pihak yaitu pengembang, ahli waris cucu Habib Ali, dan satu pihak yang membuat kesepakatan sebelumnya dengan pengembang akan musyawarh lagi membicarakan langkah selanjutnya.

PT Palyja memastikan air yang mengalir dari Makam keramat Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Habsyi di Kramat Lima, Cikini Jakarta Pusat bukan berasal dari pipa PDAM.

Demikian disampaikan Daily Worker Unit Pelayanan Palyja (UPP) Pusat, Econ (52), di Jakarta, Sabtu (3/7/2010).

"Ya tadi kita cek dengan klorin, air PAM atau air tanah. Dan hasilnya itu tidak berubah tetap bening," paparnya.

Seperti diungkapkannya, dengan menggunakan klorin, bila air bersumber dari air PDAM, maka warna merah akan keluar. "Kalau misalnya air PAM, setelah dikasih klorin itu akan berubah menjadi merah. Tapi ini tidak," jelasnya.

Namun Daily Worker Unit Pelayanan Palyja (UPP) Pusat ini belum bisa memastikan sumber air yang mengalir dari makam keramat tersebut.

"Kemungkinan air tanah betul," ujar Econ.

Cara lainnya yang juga dilakukan adalah dengan menutup aliran air dari pusat. "Untuk memastikan air itu air PDAM atau tidak kita menutup saluran air dari Raden Saleh, tapi airnya tetap muncul," tambahnya.

Ketika ditanya apakah air tersebut berasal dari bekas-bekas pipa air yang ada, ia mengecilkan kemungkinan itu. " Sejak dulu itu ada, kalau pun ada itu pipa-pipa kecil dan sudah mati tidak berfungsi," tandasnya.

Menurut keterangannya, tim Daily Worker Unit Pelayanan Palyja (UPP) Pusat, tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Dikatakannya, tim langsung melakukan observasi dan mengambil air sebagai sampel dalam bekas botol kemasan mineral.

Seperti diterangkannya, temuan ini, yang dilakukannya dengan tim masih bersifat prematur, sementara. Masih diperlukan penelitan lebih lanjut dan instensif ke laboratorium untuk menjalani dianalisis lebih mendalam.

Sampai berita ini diturunkan, kedatangan para pengunjung belum berkurang. Tampak sebagian warga berkumpul di sekeliling makam. Dan sebagian lainnya berada di aliran air, baik menonton, mengusap wajah dengan air maupun ada yang meminum air semburan dari makam keramat tersebut

.

  ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO